RSS

Urban murals, Vandalism Vs Art

Kebetulan kemaren baru baca kultwit tentang psikologi perkotaan dari salah seorang senior PWK ITS. mmm., kira-kira kultwit itu boleh gak ya jadi bahan rujukan teori???., auahgelap, yg penting bisa share informasi... hehehe....

Mural atau yang biasa dikenal sebagai lukisan dinding merupakan titik awal sarana eksplorasi untuk menjadi medan jelajah efektif dan merevitalisasi budaya serta ekonomi warga kota. Dari sudut pandang psikologi perkotaan, mural menjadi alat u/ mengeksplorasi kreativitas warga dlm mentransformasi ruang2 menjadi ruang yg menarik & kreatif karena mampu menghadirkan tema-tema kehidupan warga setempat yang relevan dalam format kehdpuan yang lebihh besar  
Dalam hubungannya dengan penciptaan ruang,mural berkontribusi kepada ketahanan ekonomi & lingkungan. Salah satunya penciptaan lapangan pekerjaan bagi seniman lokal dan meningkatkan persepsi warga trhdp keamanan wilayahnya. Mural juga mampu menarik wisatawan dan memiliki efek domino positif yg akan mempengaruhi ekonomi lokal suatu wilayah perkotaan. Pada akhirnya membuat mural bisa menjadi sebuah strategi efektif untuk revitalisasi budaya dan ekonomi.
berikut merupakan beberapa contoh mural yang berhasil di beberapa kota di dunia..

 
Da Vinci’s Mona Lisa Mural, Short North, Columbus, Ohio

 
3D Mural, Lyon, France (coba di zoom, keren banget dah ini)

 
Academe’ Mural, Chico, CA

 Area 4 Neighborhood Mural, Cambridge, UK

 Liberty Remembers Mural, Bucyrus, OH

 Sea Creatures Mural, Rotterdam, Netherlands

 The Mac and Retna, Los Angeles

 Theatre Of Life Mural, Philadelphia, Pennsylvania



 Tony Garnier Urban Museum dari berbagai sisi

 Departing Train Mural, Colorado Springs, CO
Tidak jarang, mural di Eropa juga dipakai sbg sarana aktualisasi diri para warganya untuk tujuan pendidikan. Ada 7 alasan mengapa mural sangat strategis untuk menciptakan ketahanan psikososial lingkungan:
(1)mampu mempercantik lingkungan
(2)membuka lpgn krja bag isniman lokal
(3)diversifikasi komunikasi visual diruang publik lingkungan
(4)penciptaan entrepreuner citizenship
(5)mempromosikan masyarakat pejalan kaki yang sehat
(6)meningkatkan rasa memiliki warga atas ruang publiknya
(7)menciptakan keamanan pd ruang2 sisa yg biasanya terlantar

Lain di luar negeri lain pula Di Indonesia, mural bukannya memperindah kota tapi justru membuat kotor dan tanpa esensi. Bahkan,mural yang pada mulanya cukup eskpresif dan bernilai estetis tinggi akhirnya menjadi rusak karena tidak ada perawatan & manajemen yang baik. Mural perlu dikelola terutama menyangkut tema,tata letak, skema warna,gaya lukisan, dsb. Sayangnya mural di Indonesia cenderung tumpang tindih tak beraturan dgn warna yang bertabrakan  sehingga menciptakan kondisi overstimulasi visual bagi warga yang melihatnya. Bahkan di Jakarta justru banyak mural yang pada akhirnya menimbulkan stres lingkungan dan berujung pada vandalisme.
 vandalisme di salah satu sudut Kota Semarang

 coretan di tembok yang amat sangat merusak pemandangan mata di Sumedang, Jabar
peer


 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar